Wednesday, May 23, 2012

Gangguan Identitas Disosiatif

Berikut ini adalah rangkuman singkat tentang Gangguan Identitas Disosiatif. Informasi yang dituliskan di sini adalah rangkuman dari Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat.


Gangguan identitas disosiatif (dahulu dikenal sebagai gangguan kepribadian majemuk) adalah gangguan jiwa yang berasal dari akibat sampingan dari trauma parah pada masa kanak-kanak (bahasa Inggris:childhood umur 3 -11 tahun) dan remaja (bahasa Inggris:adolesence umur 12 -18 tahun).
Individu biasanya mengalami pengalaman traumatis yang cukup ekstrem dan terjadi berulang kali yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Masing-masing individu dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri. Setidaknya dua kepribadian ini secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh si individu.



Kriteria diagnosis

Terdapat empat kriteria untuk mendiagnosis gangguan identitas disosiatif pada seseorang , yakni:
  1. Kehadiran dua atau lebih kepribadian. 
  2. Kepribadian tersebut dapat mengendalikan perilaku.
  3. Ketidak-mampuan untuk mengingat informasi penting yang melebihi kelupaan pada normalnya.
  4. Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat atau kondisi medis umum.




Tanda dan Gejala

Penderita gangguan identitas disosiatif memiliki gejala-gejala sebagai berikut:

  1. Depersonalisasi dan derealisasi; penderita merasa tidak nyata, merasa terpisah dari diri sendiri baik secara fisik maupun mental
  2. Mengalami distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu; penderita kerap kali tampak bingung menemukan dirinya di tempat yang tidak diketahuinya, atau tidak mengingat kenapa dia bisa berada di situ
  3. Cenderung menyakiti diri sendiri
  4. Fluktuasi tingkat kemampuan dan penggambaran diri; tiap kepribadian memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh kepribadian lain
  5. Depresi dan kecemasan


Penyebab

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan identitas disosiatif, yaitu:
  • Kemampuan bawaan untuk memisahkan kepribadian dengan mudah.
  • Pelecehan seksual pada masa kecil yang berulang.
  • Kurangnya orang yang melindungi ataupun menghibur dari pengalaman buruk yang dialami.
  • Pengaruh dari anggota keluarga lain yang memiliki gangguan psikologis.
Penyebab utama gangguan identitas disosiatif sebenarnya adalah trauma berkepanjangan yang dialami pada masa kanak-kanak. Trauma tersebut terbentuk akibat beragam penyiksaan dan pelecehan, seperti: penyiksaan dan pelecehan seksual, kekerasan fisik, kekerasan secara psikologis, dan juga ritual-ritual aneh yang menyakiti sang korban (Satanic Ritual Abuse)

No comments:

Post a Comment

Creative Commons License
Except where otherwise noted, blog entries of The Finder - The Blog by Hendrik Lie is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.