Southrace at The Dawn of Earth: First Contact
CHAPTER II : GAGAL MENGALAHKAN SUPERMAN, SANDERA ANAKNYA!
Pada
suatu malam yang tenang di perumahan kecil belakang Ruko, adalah daerah
rawa-rawa. Aku mendarat di atas salah satu menara tua di samping rawa,
memandang rawa yang sunyi dan tenang pada malam hari.
Aku berencana berendam di rawa-rawa itu (airnya cukup bersih) dengan anak-anakku, ketika tiba-tiba aku melihat riak air di rawa.
Tiba-tiba
muncullah kapal selam dari dasar rawa (yang sangat aneh bagiku, karena
rawa itu tak terhubung ke laut...). Itu adalah kapal selam orang itu!
Aku lalu bersembunyi di balik menara itu, sambil terus mengawasi mereka.
Mereka keluar dari kapal selam. Entah darimana, anak-anakku muncul,
David (16 tahun),
Peter (12 tahun),
Eden (10 tahun),
Hayden (4 tahun).
Mereka
kaget melihat kapal selam itu. Hayden dan Eden lari, Eden berhasil
kabur, namun Hayden ditangkap oleh bawahan penjahat itu! Peter dan David
membantuku melawan orang itu dan bawahannya. Terjadilah perkelahian
sengit di menara itu. Sepertinya para bawahan orang itu kuat sekali, aku
memukul mereka, namun mereka tidak merasa kesakitan atau apa. Akhirnya
aku dan Peter berhasil mengalahkan mereka. Tapi, tunggu, di mana
David??? Aku lalu menyelamatkan Hayden dan memerintahkan Peter membawa
Hayden pulang ke rumah dan beritahukan Istriku dan Eden untuk kabur
lewat jalan rahasia. Lalu aku mencari David, anak laki-laki
kesayanganku.
Di
tepi rawa, David diikat oleh tali -yang tampaknya sangat kuat, karena
David yang mewarisi kekuatanku tak bisa memutuskannya- dan orang itu di
sampingnya! Orang itu berkata, kalau aku mau dibebaskan, aku harus
membunuh David....
Aku
pun terpaku, dan sudah terkepung oleh bawahannya (jumlahnya lebih
banyak dari sebelumnya dan aku juga sudah lelah). Orang itu lalu
berkata,
"Begini saja, pilih mana? Saya yang bunuh anakmu atau kau yang bunuh?"
Deg! Aku terkejut, kaget, terdiam seribu bahasa....
"Biarkan aku yang lakukan itu!", ucapku spontan.
Air mataku menetes jatuh. Kupandangi mata David yang memandangku penuh harap, nampak matanya berkaca-kaca...
Penjahat itu lalu melepas ikatan David dan menyuruhku bertarung dengannya, sambil terkekeh sinis.
Aku
lalu bertarung dengan David, anak kesayanganku. Cakar khas bangsa
Southrace-ku keluar dan aku pun menusuk dada kanan David. Tampak David
meraung kesakitan. Rasa sedihku sudah tak tertahankan, dan amarahku
kepada orang itu pun meluap-luap. Aku lalu membalikkan badan, aku pun
memberi tanda ke David untuk mulai menyerang mereka. Aku dan David,
saling membelakangi, entah darimana kekuatan terasa menjalar di tubuh
kami, kami melawan mereka hingga hampir semua dari mereka tumbang.
Orang itu dengan seringainya terkekeh puas melihat pemandangan ini.
"Baiklah,
kali ini kalian bebas. Berikutnya saya akan kembali dan membunuh kalian
berdua! Kalian telah menggagalkan rencanaku sebelumnya dan rencana
seranganku sekarang, plus kalian telah merobohkan para pasukanku yang
harusnya untuk melancarkan serangan ini! Sebaiknya kalian bersiap, sebab
berikutnya saya tak akan main-main lagi dengan kalian!"
Aku dan David terpaku melihat kapal selam itu menghilang di rawa-rawa.