Friday, August 16, 2013

Space - The Final Frontier

Judul di atas terkesan aneh dan berlebihan sih, namun memang itu yang kurasakan. Seringkali laptop kita (aku tak memasukkan komputer desktop dalam daftar dengan asumsi komputer desktop bisa memiliki tempat penyimpanan yang lebih besar) kehabisan ruang. Entah karena terlalu banyak file-nya atau mungkin karena memang ruangnya kecil. Judul di atas sangat menggambarkan pengguna laptop yang memiliki ruang terbatas di laptopnya, Ruang (kapasitas hard disk), adalah batas akhir.
Jika anda melihat lagi entri blog-ku yang sebelumnya (di sini), anda akan mengetahui bahwa aku melakukan dual booting di laptopku. Seiring berjalannya waktu, aku menemukan barrier besar yang sangat menggangguku dalam menggunakan Ubuntu sebagai OS utamaku. Ruang di hard disk-ku semakin menipis, terutama karena aku juga menggunakan VirtualBox, untuk melakukan coba-coba dan sebagainya. Aku pun berpikir, kenapa tidak kuhapus saja Windows-ku dan kupakai komputerku untuk seluruhnya Ubuntu saja?
Namun masalah utamanya adalah karena aku takut menghapus windows yang sudah ada sejak aku menerima laptopku. Thanks to Windows 7-ku yang ada Chess Titan-nya (permainan catur), yang membuatku tak rela menghapusnya, hahaha.
Oke, langsung saja ke inti masalahnya. Baru-baru ini, aku mengetahui bahwa Windows XP telah menemui akhir hidupnya, (referensi untuk efek dari akhir hidup Windows XP)dan laptop adikku menggunakan Windows XP, maka aku pun jadi panik sendiri (dipikir-pikir, kan adikku yang seharusnya panik, hahaha). Nah, maka dari itu pun aku berencana menginstall Linux Mint ke laptop mereka. Alasannya mudah saja, karena Linux Mint lebih user-friendly untuk user yang baru pindah dari Windows. Dan aku memilih Linux Mint 13 Maya dengan desktop cinnamon, karena tampilannya paling mendekati windows umumnya. Setidaknya memberikan "pelumas" dalam proses transisinya.
Memasang Linux Mint di komputer mereka juga memberikan keuntungan tambahan dengan konfigurasi tertentu. Misalnya saja, laptop mereka ini sekarang sedang kehabisan ruang di drive D: dan E: mereka. Namun karena sangat tak disarankan untuk menggunakan drive C: (karena kalau diinstall lagi pasti data yang di daerah itu bakal hilang karena pastinya akan terformat. Windows XP mereka sendiri juga menempati drive C: dengan ukuran partisi mendekati 60 GB. Maka karena hard disk mereka cuman sebatas 160 GB, otomatis mereka cuman punya ruang setidaknya 100 GB saja. Dan karena masalah efisiensi dan berbagai faktor lain (filesystem, spesifikasi yang ambigu, dsb), di komputer mereka cuman kutemukan 90 GB saja yang aman mereka gunakan (terbagi jadi dua, partisi D: yang seukuran 78 GB dan partisi E: yang seukuran 12 GB, sisa ruang yang dulu kupakai untuk menginstall Ubuntu di situ, hehehe). Mereka sudah memakai nyaris semua ruang itu dan sekarang dalam keadaan terjepit.
Akhirnya aku pun membuat perencanaan penggunaan ruang jika memang akan menginstall Linux Mint di komputer mereka (menghapus XP tentunya). Dan dari pengalamanku, bahkan dengan komputerku yang Ubuntu-ku sudah kulengkapi agar bisa kupakai sebagai OS utama, cuman menggunakan kurang dari 10 GB dari maksimal 20 GB yang dulu kusiapkan. Nah maka dengan konfigurasi itu, aku menghitung partisi yang mereka gunakan sekitar 22 GB (20 GB untuk file system atau "root" di linux, dan 2 GB untuk swap space, setidaknya dua kali ukuran RAM, dan ukuran RAM mereka 1 GB), dan sisanya nyaris 130 GB untuk mereka gunakan. Maka aku sangat menyarankan mereka untuk menginstall Linux Mint, karena tampaknya dapat membantu mereka dari masalah batas akhir mereka (ruang hard disk).
Menurut adikku, dia sangat tertarik dan mau saja install Linux di komputer mereka, namun dia takut karena buku pelajaran TIK umumnya memberikan step by step berbasiskan Windows (doh), dan dia bukanlah orang yang pandai dalam masalah komputer. Tapi mau diapa juga, biar bagaimana pun, ketakutannya wajar. Tapi blog ini kutulis dengan tujuan memperlihatkan silver line dari menginstall Linux full di laptop, terutama karena banyak komputer terinstall Windows yang umumnya diinstall di partisi seukuran 50-60 GB (sejauh ini kulihat begitu). Cuman informasi, namun Windows XP mereka hanya memakan ruang 18 GB saja dari ruang sebesar itu.
Aku berharap dengan ini pembaca bisa melihat Linux dari perspektif lain, dan biar bagaimana pun, yang kusajikan ini cuman alternatif dari pilihan-pilihan yang ada untuk memperoleh ruang tambahan. Usahaku untuk membujuk mereka menginstall Linux juga karena berbagai alasan, terutama karena Windows XP mendekati akhir dukungan dari Microsoft (pada April 2014), dan juga karena ingin mencegah mereka memasang windows bajakan yang sangat berbahaya, lagipula, Linux itu gratis dan kita tak perlu mengocek uang tambahan untuk bisa mendownload-nya.

No comments:

Post a Comment

Creative Commons License
Except where otherwise noted, blog entries of The Finder - The Blog by Hendrik Lie is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License.